Pengaruh Teknologi dan Gadget Terhadap Perkembangan Bahasa Anak

Table of Contents

Kata Kunci : Pengaruh Teknologi, Perkembangan Bahasa

Pendahuluan


Di sebuah daerah, seorang siswa mengalami kesulitan berkomunikasi dan memahami kosakata bahasa Indonesia karena terlalu sering menonton video dengan beragam bahasa di ponselnya. Kebiasaan ini membuatnya malas berkomunikasi dengan orang sekitar, menghambat perkembangan bahasanya, dan menurunkan kepercayaan dirinya saat belajar di sekolah, terutama ketika harus memberikan pendapat dan menyelesaikan soal esai.

 

Kisah ini menunjukkan salah satu dampak dari teknologi dan penggunaan gadget terhadap perkembangan bahasa anak. Gadget adalah perangkat kecil yang memiliki fungsi khusus yang berkaitan dengan perkembangan teknologi modern, salah satunya merupakan alat komunikasi yaitu ponsel (Safitri & Wirawati, 2022). Gadget memudahkan akses komunikasi, tetapi juga meningkatkan risiko ketergantungan pada media sosial yang penuh konten beragam, sehingga dapat menghambat kemampuan bahasa dan kepercayaan diri anak dalam berpendapat di depan umum. Bahasa sendiri merupakan alat untuk saling berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari (Puspitasa, et al., 2024). Bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan sesama, membuat bahasa menjadi sesuatu yang krusial dalam hidup anak, karena dengan adanya penguasaan bahasa yang baik, anak akan mampu untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran serta informasi yang dimilikinya kepada orang lain. Melalui artikel ini, pembaca dapat mengetahui seberapa pentingnya pengaruh dari teknologi terkait dengan perkembangan bahasa anak dan bagaimana metode pembelajaran yang juga sesuai untuk menanggapi permasalah tersebut.

 

Hasil dan Pembahasan



Infografis Pengaruh Teknologi dan Gadget Terhadap Perkembangan Bahasa Anak

Terdapat penggolongan teori perkembangan bahasa yaitu teori behavioristik, dimana anak memperoleh kemampuan berbahasa yang dipengaruhi oleh adanya demonstrasi kepada anak dalam bentuk suara atau ucapan yang dilakukan terus menerus agar diperoleh penguatan bahasa, sehingga bisa dikatakan bahwa pemerolehan bahasa anak dipengaruhi oleh lingkungan. Dimana ini berkonsep pada adanya dan respon, sederhananya ada reaksi dikarenakan ada aksi; Teori sosial kognitif yaitu kemampuan bahasa didapatkan melalui meniru orang dewasa yang berbicara; Teori nativisme, teori yang menyatakan bahwa kemampuan anak bersifat genetik; Teori sosial kultural, yang mengatakan bahwa lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa dimana nilai budaya di sekitarnya akan memiliki pengaruh dalam perkembangan bahasa anak tersebut (Puspitasa, et al., 2024). Berdasarkan keempat teori perkembangan bahasa tersebut, dapat diketahui bahwa dasar dari perkembangan bahasa pada anak adalah pada lingkungannya. Anak akan meniru bahasa yang ada disekitarnya dan menyesuaikan bahasa tersebut, membuat lingkungan sosial menjadi sesuatu yang penting bagi perkembangan bahasa anak.

Pada kasus ini, teknologi seperti gadget menjadi salah satu bagian dari lingkungannya. Membuat anak akan sering memperoleh beragam informasi dari banyak platform tertentu yang disediakan oleh gadget yang pastinya menimbulkan dampak positif dan juga negatif. Untuk pengaruh positif pada penggunaan media sosial pada gadget, didapatkan hasil bahwa melalui media sosial, anak maupun siswa mampu memperoleh kosakata baru atau memperkaya kosakata mereka. Hanya dengan melalui video singkat yang menyenangkan, siswa dapat memperoleh ilmu baru terkait dengan bahasa, kata dan cara pengucapannya. Dimana hal ini juga mampu meningkatkan keterampilan berbahasa anak. Sedangkan sisi buruk yang muncul adalah bahasa atau kata yang kerap muncul atau didapatkan biasanya adalah bahasa-bahasa kasar ataupun bahasa gaul, dimana siswa kerap mencampurkan kata, frasa, serta ekspresi yang berbeda dengan standar berbahasa yang diajarkan. Hal ini juga diperburuk dengan adanya efek kecanduan yang membuat siswa cenderung lebih fokus pada gadget mereka dan lebih memilih untuk berbicara secara online daripada offline. Hal ini membuat beberapa siswa kemungkinan memiliki masalah dalam berkomunikasi , serta banyaknya bahasa asing atau bahasa kasar yang sering didapatkan ketika bermain gadget atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat menurunkan kemampuan berbahasa secara baik atau formal, yang mana sering digunakan dalam bidang akademik siswa. Hal ini tentu mempengaruhi proses belajar dari siswa dalam mata pelajaran seperti bahasa indonesia atau bahasa inggris.

          Untuk menanggapi hal ini, metode yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi baik kepada wali murid atau siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan bahasa yang benar dan sopan serta penekanan akan  pentingnya komunikasi yang efektif antara anak dan lingkungannya. Selain itu pada hal pembelajaran dapat pula dengan didukung dengan menggunakan teknologi sebagai alat bantu selama proses pembelajaran. Contohnya adalah alat-alat atau media seperti powerpoint , flash, video visual, atau aplikasi seperti youtube dan google classroom. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat belajar siswa dengan memberikan unsur teknologi dan sistem pembelajaran yang tidak monoton dengan guru yang tidak hanya berceramah di kelas. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mempermudah siswa memahami pembelajaran dan meningkatkan kemampuan berbahasa mereka, sekaligus menarik minat siswa yang akrab dengan teknologi kesehariannya. 

          Salah satu penerapan metode pengaplikasian aplikasi khusus dalam pembelajaran  ini telah dilakukan oleh SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, menurut salah satu penelitian oleh Pungki Safitri dan Denik Wirawati pada tahun 2022, yaitu penelitian mengenai “Penerapan teknologi digital dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas XI”. Dari hasil penelitian, sekolah tersebut menggunakan aplikasi ‘KlassMu’ yang dapat membantu proses pembelajaran. Hal ini karena pada aplikasi tersebut telah tersedia fitur untuk mengirim materi, meminta hasil tugas namun juga dapat sebagai sarana diskusi. Hasil angket menunjukkan siswa memahami materi, terlihat dari jawaban mereka yang meskipun belum sempurna, sudah memenuhi nilai ketuntasan minimum.

         Metode penggunaan teknologi dalam pembelajaran memiliki kelebihan seperti membuat proses belajar lebih menarik, mudah dipahami, dan mendukung guru serta siswa. Namun, kelemahannya meliputi kendala koneksi internet dan distraksi online yang dapat mengurangi fokus siswa.

Kesimpulan

 

Teknologi memiliki peran yang besar dalam proses perkembangan bahasa siswa yang mana hal ini dapat mempengaruhi performa akademik siswa. oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran dari siswa maupun guru akan pentingnya penggunaan teknologi yang baik melalui penggunaan internet yang bijak pada kalangan siswa dan pengaplikasiannya dalam pembelajaran untuk menciptakan model belajar yang menarik namun juga berkualitas. Dimana masih dengan perlu mempertimbangan kekurangan serta kelebihan dari metode yang hendak dipilih dan juga perlu adanya pengawasan dari berbagai pihak, diharapkan internet maupun teknologi tersebut dapat digunakan untuk sebaik-baiknya oleh semua pihak.




Daftar Pustaka

 Puspitasa, R. E. et al., 2024. Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Usia SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia, pp. 1-9.

Safitri, P. & Wirawati, D., 2022. Penerapan teknologi digital dalam pembelajaran Bahasa. Seminar Nasional SAGA #4, pp. 42-51.


Disusun oleh Kelompok 15 :

1. Atika Zahra (2304060017)

2. Fatimatuz Zahro Hasanah (2304060018)

3. Eka Suci Rahayu (2304060019)

4. Khabib Asyhar Ramadhan (2304060020)

5. Adellia Putri Wahyuning Pramestya (2304060021)


Post a Comment